Seiring berjalannya waktu,membuat dunia bertambah maju dan masyarakat pun ikut terhanyut dalam kemajuannya.Masyarakat dulu dengan sekarang jauh berbeda, mulai dari gaya hidup, fasilitas kehidupan, kebutuhan hidup, dan sebagainya.
Begitu pun dengan kisah cinta yang gak mau kalah dengan perubahan dunia. Dulu, seseorang yang menyukai lawan jenis merasa malu/minder untuk mengungkapkannya karena takut ketauan. Kebanyakan di kalangan mereka mengungkapkannya langsung dengan lamaran, kemudian menikah.
Lain halnya dengan sekarang. Seseorang yang menyukai lawan jenisnya bebas untuk mengungkapkan perasaannya kapan saja, dimana saja, tanpa menghiraukan orang lain.Cara yang mereka lakukan yaitu dengan kata-kata yang manis penuh romantis agar mereka terhanyut dalam buaian cintanya dan mau menjadi pasangannya.
Namun, kata-kata itu adalah sumber "rayuan" untuk memikat hati seseorang yang di inginkan. Tapi bisa saja orang yang di inginkan pandai bergurau, bisa saja rayuan itu di gunakan untuk menipu kepada orang tersebut. Masik mending kalau kita tidak mudah terpengaruh dengan rayuan tersebut. Tapi bagaimana kalau kita terhanyut dengan rayuan (gombal)-nya?
Saya ingin memberi sekilas cerita tentang "korban rayuan (gombal)" tersebut. Lihat kisahnya berikut ini:
Suatu malam, Fai bertemu Derta setelah acara BR berakhir dan berniat untuk mengantarngya pulang. Dalam perjalanan pulang mereka saling berbincang untuk mengisi kekosongan di jalan yang sepi. Sebenarnya, telah lama Fai menyukai Derta, namun Fai malu untuk mengungkapkannya. Derta adalah gadis cantik, baik, terkadang cuek sama orang lain, tapi sebenarnya dia suka bergurau. Bagi yang belum tau hati-hati siapa tau aja ucapannya tidak serius (bergurau). Dalam kesempatan itu, akhirnya Fai memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada Derta. " Gak ada yang marah ni kalau aku anterin kamu pulang?" kata Fai. "gak kok,memangnya kenapa?" jawab Derta dengan heran. "ya.. takut aja ada yang marah. kamu lagi sendiri?" kata Fai dengan gugup. "kelihatannya gimana?" Derta mulai bergurau."sendiri. mau gak sama aku?" jelasnya,tapi dalam hatinya Fai menahan malu. "ha3x boleh-boleh" Derta mulai bergurau tapi tak ada maksud untuk meyakinkan hatinya. Karena terhanyut rasa cintanya,Fai merasa Derta sungguh-sungguh dengan ucapannya. Akhirnya, salah paham ini tersebar di kalangan anak-anak BR bahwa Fai dan Derta telah jadian. Derta merasa bersalah karena kesalah pahaman ini. kemudian Derta berniat untuk bertemu Fai untuk meminta maaf dan menjelaskan kesalah pahaman ini.
Dari kisah ini, dapat kita ambil bahwa kita harus hati-hati dalam cinta yang penuh dengan rayuan. Bisa saja kita yang menjadi korban dari rayuan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar