Filsafat
menurut Immanuel kant adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal
dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu :
- Apakah yang dapat kita ketahui?
- Apakah yang seharusnya kita kerjakan?
- Sampai dimanakah harapan kita?
- Apakah yang dinamakan manusi?
Keempat pertanyaan di atas merupakan pemikiran
kritisisme. Kritisisme adalah filsafat yang memulai
perjalanannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan dan batas-batas
rasio. Perkembangan ilmu Immanuel Kant mencoba untuk menjebatani pandangan
Rasionalisme dan Empirisisme, yaitu aliran filsafat Kritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang
berusaha untuk mempersatukan kedua macam unsur dari filsafat Rasionalisme dan
disini kekuatan kritis filsafat sangatlah penting, karena ia bisa menghindari
kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah dogma. Filsafat ini memulai
pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber
pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan corak
filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. Isi
utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan,
etika dan estetika, dimana gagasan ini
muncul karena keempat pertanyaan di atas.
Ciri-ciri kritisisme dapat disimpulkan dalam tiga hal sebagai berikut :
1) Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjek dan
bukan pada objek.
2) Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia
untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau
gejalanya atau fenomenanya saja.
3) Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh
atas perpaduan antara peranan unsur anaximanesa priori yang berasal dari rasio
serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari
pengalaman yang berupa materi.
Pertanyaan nomor 1 menunjukkan adanya pengakuan
bahwa adanya batasan-batasan terhadap sesuatu yang harus diketahui oleh
manusia. Uraian mengenai batas pengetahuan ini menghasilkan teori
kritik Akal Murni (Critique of Pure Reason). Hal ini berkaitan dengan cabang ilmu pengetahuan yaitu metafisika. Metafisika berasal dari bahasa yunani yakni meta artinya
setelah atau di balik dan phisika artinya hal-hal di alam. Metafisika
adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek
(fisik) di dunia.
Pertanyaan nomor 2 menunjukkan adanya pengakuan
akan adanya yang lain yang membatasi aktivitas manusiawi kita, keberadaan yang
lain itulah yang kemudian menekankan apa yang harus kita lakukan, bukannya apa
yang ingin kita lakukan. Keinginan diri selalu dibatasi
kemestian dari yang lain, karena itu keinginan tergantikan oleh keharusan. Hal ini berkaitan dengan etika manusia. Etika
berasal dari bahasa yunani kuno yakni “ethikos” artinya “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenal standar dan penilaian moral. Adapun batas
pengetahuan mengenai etika ini menghasilkan teori batas
tindakan manusia menghasilkan Kritik Akal Praktis (Critique of Practical
Reason).
Pertanyaan 3
menunjukkan kesadaran Kant bahwa tidak semua hal bisa diketahui, selalu ada
yang terlepas dari daya pengetahuan kita. Dari kesadaran tersebut memunculkan sesuatu yang harus diyakini
atau keyakinan, yaitu agama. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang
berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini
adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata
kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.adapun batas pengetahuan mengenai batas akan harapan manusia menghasilkan teori kritik Penimbangan
(Critique of Judgment).
Sedangkan pertanyaan nomor 4 menujukkan adanya kesadaran
untuk mengetahui fungsi dan kedudukan manusia di muka bumi. Ini berkaitan
dengan cabang ilmu pengetahuan yaitu antropologi. Antropologi adalah
ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui
pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi
berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia"
atau "orang", dan logos yang berarti "wacana"
(dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara
etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia. Antropologi
bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai spesies homo
sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan
komprehensif.
Daftar
pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar