Kamis, 24 November 2016

4 Pertanyaan Filsafat Menurut Immanuel Kant



Filsafat menurut Immanuel kant adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu :
  1.  Apakah yang dapat kita ketahui?
  2.  Apakah yang seharusnya kita kerjakan?
  3. Sampai dimanakah harapan kita?
  4. Apakah yang dinamakan manusi?

Keempat pertanyaan di atas merupakan  pemikiran kritisisme. Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalanannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio. Perkembangan ilmu Immanuel Kant mencoba untuk menjebatani pandangan Rasionalisme dan Empirisisme, yaitu aliran filsafat Kritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk mempersatukan kedua macam unsur dari filsafat Rasionalisme dan disini kekuatan kritis filsafat sangatlah penting, karena ia bisa menghindari kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah dogma. Filsafat ini memulai pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan corak filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika dan estetika, dimana gagasan ini muncul karena keempat pertanyaan di atas.

Ciri-ciri kritisisme dapat disimpulkan dalam tiga hal sebagai berikut :

1) Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada objek.

2) Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.

3) Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur anaximanesa priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi.

Pertanyaan nomor 1 menunjukkan adanya pengakuan bahwa adanya batasan-batasan terhadap sesuatu yang harus diketahui oleh manusia. Uraian mengenai batas pengetahuan ini menghasilkan teori kritik Akal Murni (Critique of Pure Reason). Hal ini berkaitan dengan cabang ilmu pengetahuan yaitu metafisika. Metafisika berasal dari bahasa yunani yakni meta artinya setelah atau di balik dan phisika artinya hal-hal di alam. Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia.

Pertanyaan nomor 2 menunjukkan adanya pengakuan akan adanya yang lain yang membatasi aktivitas manusiawi kita, keberadaan yang lain itulah yang kemudian menekankan apa yang harus kita lakukan, bukannya apa yang ingin kita lakukan. Keinginan diri selalu dibatasi kemestian dari yang lain, karena itu keinginan tergantikan oleh keharusan. Hal ini berkaitan dengan etika manusia. Etika berasal dari bahasa yunani kuno yakni “ethikos” artinya “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenal standar dan penilaian moral. Adapun batas pengetahuan mengenai etika ini menghasilkan teori batas tindakan manusia menghasilkan Kritik Akal Praktis (Critique of Practical Reason).

Pertanyaan 3 menunjukkan kesadaran Kant bahwa tidak semua hal bisa diketahui, selalu ada yang terlepas dari daya pengetahuan kita. Dari kesadaran tersebut memunculkan sesuatu yang harus diyakini atau keyakinan, yaitu agama. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.adapun batas pengetahuan mengenai batas akan harapan manusia menghasilkan teori kritik Penimbangan (Critique of Judgment).
Sedangkan pertanyaan nomor 4 menujukkan adanya kesadaran untuk mengetahui fungsi dan kedudukan manusia di muka bumi. Ini berkaitan dengan cabang ilmu pengetahuan yaitu antropologi. Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia. Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai spesies homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif.



Daftar pustaka :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar