Jumat, 30 Desember 2016

Apakah Dialog Menghasilkan Kepercayaan?


Mendasarkan daripada cinta, kerendahan hati dan keyakinan, maka dialog akan menjadi sebuah bentuk hubungan horizontal dimana sikap saling memercayai diantara pelakunya merupakan konsekuensi logis. Kepercayan merupakan sebuah manifestasi dari adanya cinta, kerendahan hati dan keyakinan. Kepercayaan merupakan buah dai ketulusan hati para pelaku dialog yang ditujukan pada tujuan yang murni dan konkret demi upaya penindasan kaum tertindas. Hubungan dialogis adalah hubungan terbuka dan tanpa manipulasi, ketidaksesuaian antara perkaaan dan tindakan akan memudarkan kepercaaan antara pelaku dialog, dan dialog yang murni tidak akan terjadi. Membangun kepercayaan antara guru dan murid adalah sebuah keniscayaan yang humanis dan dialogis. Melalui ketulusan hati seorang guru, ia membangun hubungan dialogis dengan muridnya, membantu muridnya berkembang, komunikasi dibangun dengan rasa cinta dan rendah hati seta percaya pada potensi anak didik. Terkait dengan hal itu, maka muridpun akan bersikap demikian, ia akan mencintai gurunya, yakin akan setiap bimbingannya, dan percaya padanya. Iklim kelas yang penuh cinta dan kepercayaan antara satu sama lain merupakan wujud pendidikan yang dialogis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar