Mendasarkan
daripada cinta, kerendahan hati dan keyakinan, maka dialog akan menjadi sebuah
bentuk hubungan horizontal dimana sikap saling memercayai diantara pelakunya
merupakan konsekuensi logis. Kepercayan merupakan sebuah manifestasi dari
adanya cinta, kerendahan hati dan keyakinan. Kepercayaan merupakan buah dai
ketulusan hati para pelaku dialog yang ditujukan pada tujuan yang murni dan
konkret demi upaya penindasan kaum tertindas. Hubungan dialogis adalah hubungan
terbuka dan tanpa manipulasi, ketidaksesuaian antara perkaaan dan tindakan akan
memudarkan kepercaaan antara pelaku dialog, dan dialog yang murni tidak akan
terjadi. Membangun kepercayaan antara guru dan murid adalah sebuah keniscayaan
yang humanis dan dialogis. Melalui ketulusan hati seorang guru, ia membangun
hubungan dialogis dengan muridnya, membantu muridnya berkembang, komunikasi
dibangun dengan rasa cinta dan rendah hati seta percaya pada potensi anak didik.
Terkait dengan hal itu, maka muridpun akan bersikap demikian, ia akan mencintai
gurunya, yakin akan setiap bimbingannya, dan percaya padanya. Iklim kelas yang
penuh cinta dan kepercayaan antara satu sama lain merupakan wujud pendidikan
yang dialogis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar