Sate di nusantara pada umumnya menggunakan daging ayam, sapi atau
kerbau sebagai bahan dasarnya. Namun di Kota Serang, Banten, ada satu
sate yang unik karena tidak menggunakan daging ayam maupun sapi tapi
menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utamanya. Kuliner inipun menjadi
salah satu ciri khas kuliner dari Kota Serang, namanya Sate Bandeng.
Sesuai namanya, sate ini menggunakan ikan bandeng atau yang bernama latin Chanos chanos.
Ikan ini memiliki duri yang sangat banyak dan menempel pada bagian
dalam dagingnya. Sehingga saat proses pembuatan sate, duri-duri ini
dihilangkan terlebih dahulu. Cara ini juga yang dipakai pada abad 16
oleh juru masak Kerajaan Banten Girang saat pertama kali membuat sate
bandeng.
Awalnya juru masak bingung saat ingin menyuguhkan hidangan ikan
bandeng. Dirinya pun memutar otak untuk meminimalisir duri yang tertanam
di daging ikan. Tak habis akal, sang juru masak memukul ikan hingga
dagingnya hancur dan terpisah dari kulitnya. Daging yang telah hancur
itu kemudian dikeluarkan dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah
kepala. Hal tersebut untuk membuang duri-duri halus yang terkandung
dalam ikan. Daging ikan kemudian dicampur
dengan santan dan bumbu rempah kemudian dimasukan kembali ke dalam ikan.
Kulit ikan bandeng yang keras membuat ikan terlihat seperti utuh
kembali, setelah itu ikan dibakar. Hingga kini cara tersebut masih dipertahankan oleh masyarakat Kota
Serang. Bahkan sate bandeng telah menjadi ikon yang khas saat berkunjung
ke Banten khususnya Kota Serang sebagai ibukota.
Daftar Pustaka
http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/sate-bandeng-sate-khas-warga-serang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar