Syarat
dialogis selanjutnya adalah keyakinan, yakin terhadap mausia yang mampu menamai
dunia, merekreasi dunia, serta mewarnai dunia dengan dengan segala potensinya
yang beragam. Dialog hanya bias terjadi dengan keyakinan terhadap fitrah
manusia sebagai makhluk yang otonom, memiliki keyakinan untuk menjadi subjek
–subjek yang memiliki daya transformative. Menurut Freir (1970), keyakinan
terhadap manuia adalah persyaratan a priori untuk dialog; “manusia dialogis”
mempercayai orang lain bahkan sebelum ia bertemu dengan orangnya secara
berhadapan. Tanpa keyakina terhadap manusia, dialog adalah sebuah drama konyol
yang akan terpuruk menjadi manipulasi paternalistic. Seorang pendidik yang
humanis dan dialogis meyakini sepenuh hati bahwa setiap manusia memiliki
fitrah. Setiap anak didik memiliki potensi yang berbeda-beda, potensi untuk
mengada dengan cara yang unik, tugas pendidik adalah membangkitkan kesadaran
anak didik melalui dialog-dialog yang memancing refleksi kritis serta
melahirkan tindakan-tindakan yang memiliki daya ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar