Jumat, 30 Desember 2016

Haruskah Ada Keyakinan Dalam Dialog?


Syarat dialogis selanjutnya adalah keyakinan, yakin terhadap mausia yang mampu menamai dunia, merekreasi dunia, serta mewarnai dunia dengan dengan segala potensinya yang beragam. Dialog hanya bias terjadi dengan keyakinan terhadap fitrah manusia sebagai makhluk yang otonom, memiliki keyakinan untuk menjadi subjek –subjek yang memiliki daya transformative. Menurut Freir (1970), keyakinan terhadap manuia adalah persyaratan a priori untuk dialog; “manusia dialogis” mempercayai orang lain bahkan sebelum ia bertemu dengan orangnya secara berhadapan. Tanpa keyakina terhadap manusia, dialog adalah sebuah drama konyol yang akan terpuruk menjadi manipulasi paternalistic. Seorang pendidik yang humanis dan dialogis meyakini sepenuh hati bahwa setiap manusia memiliki fitrah. Setiap anak didik memiliki potensi yang berbeda-beda, potensi untuk mengada dengan cara yang unik, tugas pendidik adalah membangkitkan kesadaran anak didik melalui dialog-dialog yang memancing refleksi kritis serta melahirkan tindakan-tindakan yang memiliki daya ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar