Konseptualisasi adalah aktivitas-aktivitas yang menghasilkan
konsep. Konseptualisasi dilakukan dalam disiplin sains dan filsafat.
Konesptualisasi adalah studi-studi yang sifatnya teoritis. Dalam bidang
pendidikan, aktivitas-aktivitas pendidik secara sungguh-sungguh di dalamnya,
dapat membuat pendidik semakin terampil, cekatan, lihai, penuh kreativitas,
lancar, efisien, menyenangkan tanpa beban. Sehubungan dengan hal ini, pendidkan
melibatkan juga art atau craft, atau juga habitus.
Art atau craft adalah perbuatan atau tindakan, baik mental maupun
fisik. Sebagai perbuatan atau tindakan, kedua kata tersebut merujuk kepada
keterampilan dan pengetahuan : (1) kelompok keterampilan : skill, dexterity,
human contrivance or ingenuity; dan (2) kelompok pengetahuan : technical
device, device, method, the general principles of any branch of learning or of
any developed craft, a system of rules or of organized, modes of operation
serving to facilitate the performance of certain actions, systematic
application of knowledge or skill in effecting a desired result.
Habitus merupakan struktur-struktur badani, bawah sadar, yang
menyerupai keterampilan atau indra-indra praktis. Orang memperoleh sebuah
habitus dengan belajar melaksanakan praktik-praktik tentang bisnis, moral, atau
permainan. Karena habitus secara langsung berada dalam badan, proses
pemerolehannya oleh Bordieu disebutnya sebagai bodily pedagogy, yang utamanya
tanpa-kata dan non-overt. Tindakan-tindakan yang dihasilkan oleh habitus
merupakan praktik-praktik dan ranah social tempat terjadinya praktik-praktik
ini menjadi abadi (misalnya, distribusi modal dalam masyarakat). Habitus
memunculkan tindakan-tindakan – yang mungkin tindakan-tindakan inovatif – yang
tepat sesuai dengan situasi-situasi yang dihadapi si aktor. Orang tidak dapat
mengintervensi secara sadar lingkaran habitus-practice, karena (1) orang tidak
dan tidak dapat secara langsung menyadari habitus, dan (2) pemikiran dan
motivasi adalah sama halnya merupakan produk habitus.
Konsep aktivitas-aktivitas guru/pendidik dan peserta didik/terdidik
dan konseptualisasinya yang sejalan dengan pemikiran Moore (2010) kaitannya
adalah pertama, aktivitas-aktivitas ini memiliki tujuan. Kedua, pemahaman
metafisika dan hakikat manusia. ketiga, aktivitas-aktivitas tersebut melibatkan
isi pendidikan atau kurikulum yang mana berkaitan dengan tujuan. Kempat,
aktivitas-aktivitas pendidik-peserta didik adalah suatu proses, metode dan
strategi. Kelima, aktivitas-aktivitas pendidik-peserta didik ini berlangsung
dalam realitas social, lingkingan social-budaya, serta konteks social budaya
yang mencakup kelas, sekolah, dan lingkungan-lingkungan social luar
kelas-sekolah, seperti masyarakat local dan masyarakat internasional.
Daftar Pustaka
Kesuma,
Dharma,Dr.,M.Pd dan teguh Ibrahim,S.Pd.2016.Struktur Fundamental Pedagogik
(Membedah Pemikiran Paulo Freire).Bandung:PT. Refika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar