Jumat, 30 Desember 2016

Apakah Dialog Menumbuhkan Harapan?


Dialog merupakan laku para subjek yang mencintai kehidupan, kehidupan yang mengharapkan perubahan-perubahan yang lebih baik. Harapan berakar dalam ketidaksempurnaan manusia, dari sini harapan bergerak dengan pencarian terus-menerus – sebuah pencarian yang hanya dapat dilaksanakan melalui berdialog dengan orang lain. Haarapan bukan berarti berpangku tangan, membantu dan pasrah menunggu. Harapan adalah generator manusia untuk bergerak, berjuang, berlari dan mengudara dalam setiap laku eksistensinya di dunia. Dialog merupakan laku penciptaan dunia yang dilakukan oleh subjek (manusia) yang mencintai kehidupan, sesama manusia dan dunianya. Laku penciptaan harus diiringi dengan harapan, agar perjuangan untuk menggempur segala bentuk penindasan tidak berujung sia-sia. Manusia dialogis memiliki harapan, daya juang, daya cipta, dan daya transormatif. Tanpa harapan, manusia cenderung membisu, melemah, tenggelam, bahkan lari dari kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar