Jumat, 30 Desember 2016

Mengapa Harus Ada Perhubungan Dialogis?


Perhubungan dialogis merupakan situasi belajar yang esensial bagi proses mengetahui. Perhubungan dialogis adalah komunikasi dan interkomunikasi antar orang-orang yang kebal terhadap birokratisi kesadaran dan terbuka untuk penemuan dan untuk mengetahui lebih banyak (Freire 1970). Melalui dialog, guru tidak lagi hanya mengajar, tetapi berperan juga sebagai seorang pembelajar yang sejajar bersama dengan siswa yang belajar melauli dialog. Guru yang memurid serta murid yang mengguru.Mereka menjadi secara bersama bertanggung jawab untuk sebuah proses yang menumbuhkan semua orang berkembang. Dalam proses ini, argumentasi-argumentasi yang didasarkan atas “otoritas” tidak sahih sama sekali,; agar berfungsi, otoritas harus demi kebebasan, tidak bertentangan denngan kebebasa (Horton dan Freire 1990). Disini, tidak seorangpunseorangpun mengajari diri sendiri. Orang-orang  saling mengajari, dimensi oleh dunia, oleh objek-objek yang dapat dikognisi,yang dalam pendidikan banking system “dimiliki” oleh guru (Shor dan Freire 1987). Yang diiluminasi (dibenderangkan) adalah realitas, illuminatiors adalah guru dan siswa, agen-agen yang berupaya mengiluminasi realitas. Memang guru berbeda dari siswa, ia lebih lama berada di dunia. Guru lebih banyak memiliki instrument ananlisis untuk digunakan dalm proses iluminasi realitas. Karena itu, bersamaan dengan mengajar, guru hendaknya belajar dari siswa yang belajar, mencari penerangan-penerangan (iluminasi) realitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar