Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Di
dalam UU No. 2 Tahun 1989 juga dinyatakan bahwa “ Dalam kehidupan suatu bangsa,
pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.” Melalui upaya pendidikan,
kebudayaan di wariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Serentak
dengan itu upaya pendidikan diarahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu.
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu “ Keseluruhan gagasan dan
karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, serta keseluruhan dari
hasil budi dan karyanya.
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar
kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia pendidikan
nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.
Landasan
Sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam
menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan
sekolah maupun program pendidikan luar sekolah. Dari sisi lain pendidikan
merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan
setiap masyarakat.
1. Perkiraan
Masyarakat Masa Depan
Dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: "Pendidikan nasional
adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman".
Kebudayaan yang
dimaksudkan dalam arti luas yaitu keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang
harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu Kebudayaan itu dapat:
a. Berwujud ideal yakni
ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan
b. Berwujud kelakuan yakni
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
c. Berwujud fisik yakni
hasil karya manusia.
Kajian
masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu
merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa
depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat
mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan yaitu:
a.
Kecenderungan globalisasi yang makin kuat
Menurut Emil Salim terdapat empat bidang kekuatan gelombang
globalisasi, yaitu :
·
Bidang IPTEK, dimana perkembangan dewasa ini begitu cepat
·
Bidang ekonomi yang persoalan yang sangat prinsip bagi setiap
Negara
·
Bidang lingkungan hidup, dimana menjadi perhatian bangsa-bangsa di
dunia Bidang pendidikan, dimana termasuk di dalamnya adalah kebudayaan.
b.
Perkembangan IPTEK makin cepat
Francis Bacon mengatakan "Ilmu adalah kekuasaan"
sehingga kita bisa mengatakan bahwa teknologi adalah suatu alat untuk mencapai
kekuasaan.
Adapun serangkaian
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni:
·
Penelitian Dasar (basic research)
·
Penelitian Terapan (applied research)
·
Pengembangan teknologi (technological development)
·
Penerapan teknologi
c.
Perkembangan arus komunikasi
Berbagai macam kemajuan yang terjadi selama ini mendorong
perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan dari
masyarakat industri kemasyarakat informasi. Kebijakan-kebijakan yang harus
cepat diambil bisa segera dilaksanakan dengan adanya informasi yang cepat
diterima. Oleh karenanya pekerjaan dimasa yang akan datang menuntut seseorang
untuk bisa menguasai IPTEK.
d.
Adanya kebutuhan peningkatan layanan professional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya
kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena
perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus infomiasi yang
semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas
wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.
Me Cully (1969) mengemukakan lima tahap dalam proses
profesionalisasi:
1. Penetapan dan pemantapan : Penyepakatan antara kelompok profesi
dan lembaga pendidikan
2. Akreditasi : pengakuan kelayakan suatu program
pendidikan pra jabatan
3. Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek
4. Bertanggungjawab
5. Memiliki kode etik
Dapat
dikemukakan bahwa zaman sekarang dan masa depan adalah zaman modern, dan
manusianya disebut manusia modern. Alex Inkeles menyebutkan beberapa ciri
manusia modern, yaitu :
·
Mempercayai dan mengutamakan kemampuan
akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau
menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh
·
Menggunakan dan memanfaatkan waktu
sangat efisien, sangat padat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern
mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan
·
Suka kepada pembaharuan dan mau menerima
pembaharuan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat
dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau
yang baru
·
Orientasi ke masa depan, masa lalu bukan
untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan
pengalaman dalam merencanakan masa depan
·
Hemat dalam penggunaan penghasilan,
saving minded (cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana
·
Mampu mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang
lain
·
Tidak suka tergantung bantuan orang
lain.
2. Kecenderungan
Globalisasi
Istilah
globalisasi (asal kata: global yang berarti secara umum, atau secara utuh)
bermakna bumi sebagai satu keutuhan seakan akan tanpa batas, dunia menjadi amat
transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa didunia semakin besar;
dengan kata lain: “menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan”.
Menurut Emil salim
(1990), terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling
dominan,yakni:
a. Bidang
Iptek, yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya dengan
penggunaan berbagai teknologi canggih seperti computer dan satelit. Kekuatan
pertama gelombang globalisasi ini membuat bumi seakan-akan menjadi sempit dan
transparan. Globalisasi iptek tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap
dan berpikir serta berbicara tanpa batas Negara.
b. Bidang
ekonomi, yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara. Di berbagai bagian dunia telah berkembang kelompok-kelompok
ekonomi regional
c. Bidang
lingkungan hidup, telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan
internasional, yang mencapai puncaknya pada konferensi tingkat tinggi (KTT)
bumi, atau nama resminya konferensi PBB mengenai lingkungan hidup dan
pembangunan (UNCED), pada awal juni 1992 di Rio De Jeneiro,Brasil. Dimana
diperlukan wawasan dan kebijakan yang tepat dalam bidang pembangunan yang
menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan hidup, atau pembangunan yang
berwawasan lingkungan
d. Bidang
pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termasuk budaya nasional
dan budaya-budaya nusantara.
Tambahan
:
a. Pengembangan
arus komunikasi yang semakin padat dan cepat
b. Peningkatan
layanan profesional
Kecenderungan
globalisasi tersebut merupakan suatu gejala yang tidak dapat dihindari. Oleh
karena itu, banyak gagasan dalam menghadapi globalisasi yang menekankan
perlunya berpikir dan berwawasan global namun harus tetap menyesuaikan
keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata disekitarnya. Khusus untuk
menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal
yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan.
Santoso
S. Hamijoyo (1990) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi
tersebut, yakni:
a. Pendidikan
untuk pengembangan IPTEK ,dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital, seperti
manufacturing pertanian, sebagai modal utama untuk menghadapi globalisasi.
b. Pendidikan
untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang
relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrument operasional
untuk berkiprah dalam globalisasi.
c. Pendidikan
untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan
sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnnya system
pendukung kehidupan manusia.
d. Pendidikan
untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama dan teologi demi
ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Pendidikan
untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan, termasuk pengelola
sistem pendidikan formal dan non formal, demi penggalakan peningkatan
pemerataan mutu, relevansi, dan efeisiensi sumber daya manusia secara
keseluruhan.
Khusus
untuk pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan berkembangnya pola pemecahan
masalah secara multidisiplin. Oleh karena itu, diperlukan suatu program
pendidikan yang kuat dalam dasar keahlian yang akan memperluas wawasan keilmuan
dan membuka peluang kerjasama dengan bidang keahlian lainnya.
Bidang
pendidikan yang termasuk kategori sektor jasa, tentu tidak luput dari serbuan
arus globalisasi. Ada dua konsekuensi dan kecenderungan yang harus diantisipasi
oleh bangsa kita terhadap globalisasi dalam bidang pendidikan, yaitu :
1. Kecenderungan
masyarakat kita untuk memilih menyekolahkan anak-anak mereka bersekolah di luar
negeri. Mereka memandang bahwa kualitas sekolah di luar negeri lebih baik dari pada
sekolah di dalam negeri.
2. Bermunculannya
sekolah-sekolah berlabel lembaga-lembaga luar negeri atau lembaga-lembaga
pendidikan kita yang menjalin kerja sama dengan mitranya dari luar negeri, tak
bisa dilepaskan pula dari kepentingan untuk memperluas pasar lembaga pendidikan
asing di Indonesia. Fenomena ini dapat dimaknai sebagai ketidak percayaan
lembaga-lembaga pendidikan kita untuk
menyediakan pendidikan berkualitas. Padahal, lembaga pendidikan memiliki posisi
strategis untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan kompetitif, yang mampu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Upaya
Pendidikan Dalam Mengantisipasi Terhadap Masa Depan
Seperti
yang kita ketahui masyarakat Indonesia sekarang ini sedang beralih dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Oleh karena
itu mengembangkan sumberdaya manusia, utamanya melalui pendidikan sebagai pilar
utama akan sangat penting.
Adapun
tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan
yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan
tersebut.
Beberapa diantaranya
seperti:
a. Ketanggapan
terhadap berbagai masalah sosial, politik, budaya, dan lingkungan.
b. Kreativitas
di dalam menemukan alternatif
pemecahannya.
c. Efisiensi
dan etos kerja yang tinggi.
Maka
dari itu, upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada:
1. Perubahan
nilai dan sikap
Nilai
dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia.
Nilai merupakan acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi
rujukan perilaku. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari berbagai hal,
seperti agama, hukum, adat istiadat, moral, dan sebagainya, baik yang tertulis
maupun yang tidakn tertulis. Bagi bangsa Indonesia dengan masyarakat yang
majemuk terjadi variasi nilai dan tata kelakuan.
2. Pengembangan
kebudayaan
Dalam
arti luas, perkembangan kebudayaan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan saran
kehidupan manusia. Seperti telah dikemukakan, kebudayaan mencakup unsur-unsur
mulai dari sistem religi, kemasyarakatan, pengahuan, bahasa, kesenian, mata
pencaharian, sampai dengan system teknologi dan peralatan. Unsur-unsur terakhir
tersebutlah yang paling mudah berubah dibandingkan dengan unsur lainnya. Akan
tetapi, perubahan masyarakat Indonesia dari masyarakat pertanian ke masyarakat
industri dan masyarakat informasi telah menyebabkan keseluruhan unsur-unsur
tersebut akan mengalami pengaruh yang kuat.
Pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan masa
depan. Generasi baru yang dihasilkan pendidikan tersebut yaitu manusia yang
melek teknologi dan melek pikir, namun tidak melupakan kebudayaan yang ada.
3. Pengembangan
sarana pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi
masa depan, karena pendidikan selalu berorientasi pada penyiapan peserta didik
untuk berperan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana
pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan dengan
segala kesempatan dan tantangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar