Selasa, 13 Desember 2016

Pendidikan Dan Perubahan Zaman

      Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Di dalam UU No. 2 Tahun 1989 juga dinyatakan bahwa “ Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.” Melalui upaya pendidikan, kebudayaan di wariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Serentak dengan itu upaya pendidikan diarahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu. Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu “ Keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, serta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya.
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.
Landasan Sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan sekolah maupun program pendidikan luar sekolah. Dari sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat.

1.      Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: "Pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman".
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu Kebudayaan itu dapat:
a.        Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan
b.      Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
c.       Berwujud fisik yakni hasil karya manusia.
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
a.       Kecenderungan globalisasi yang makin kuat
Menurut Emil Salim terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi, yaitu :
·         Bidang IPTEK, dimana perkembangan dewasa ini begitu cepat
·         Bidang ekonomi yang persoalan yang sangat prinsip bagi setiap Negara
·         Bidang lingkungan hidup, dimana menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia Bidang pendidikan, dimana termasuk di dalamnya adalah kebudayaan.

b.      Perkembangan IPTEK makin cepat
Francis Bacon mengatakan "Ilmu adalah kekuasaan" sehingga kita bisa mengatakan bahwa teknologi adalah suatu alat untuk mencapai kekuasaan. Adapun serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni:
·         Penelitian Dasar (basic research)
·         Penelitian Terapan (applied research)
·          Pengembangan teknologi (technological development)
·          Penerapan teknologi
c.       Perkembangan arus komunikasi
Berbagai macam kemajuan yang terjadi selama ini mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan dari masyarakat industri kemasyarakat informasi. Kebijakan-kebijakan yang harus cepat diambil bisa segera dilaksanakan dengan adanya informasi yang cepat diterima. Oleh karenanya pekerjaan dimasa yang akan datang menuntut seseorang untuk bisa menguasai IPTEK.
d.       Adanya kebutuhan peningkatan layanan professional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus infomiasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.
Me Cully (1969) mengemukakan lima tahap dalam proses profesionalisasi:
1. Penetapan dan pemantapan : Penyepakatan antara kelompok profesi dan  lembaga pendidikan
2. Akreditasi : pengakuan kelayakan suatu program pendidikan pra jabatan
3. Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek
4. Bertanggungjawab
5. Memiliki kode etik
Dapat dikemukakan bahwa zaman sekarang dan masa depan adalah zaman modern, dan manusianya disebut manusia modern. Alex Inkeles menyebutkan beberapa ciri manusia modern, yaitu :
·         Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh
·         Menggunakan dan memanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan
·         Suka kepada pembaharuan dan mau menerima pembaharuan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau yang baru
·         Orientasi ke masa depan, masa lalu bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam merencanakan masa depan
·         Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded (cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana
·         Mampu mengontrol diri sendiri,  kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang lain
·         Tidak suka tergantung bantuan orang lain.

2.      Kecenderungan Globalisasi
Istilah globalisasi (asal kata: global yang berarti secara umum, atau secara utuh) bermakna bumi sebagai satu keutuhan seakan akan tanpa batas, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa didunia semakin besar; dengan kata lain: “menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan”.
Menurut Emil salim (1990), terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling dominan,yakni:
a.       Bidang Iptek, yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya dengan penggunaan berbagai teknologi canggih seperti computer dan satelit. Kekuatan pertama gelombang globalisasi ini membuat bumi seakan-akan menjadi sempit dan transparan. Globalisasi iptek tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas Negara.
b.      Bidang ekonomi, yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara. Di berbagai bagian dunia telah berkembang kelompok-kelompok ekonomi regional
c.       Bidang lingkungan hidup, telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional, yang mencapai puncaknya pada konferensi tingkat tinggi (KTT) bumi, atau nama resminya konferensi PBB mengenai lingkungan hidup dan pembangunan (UNCED), pada awal juni 1992 di Rio De Jeneiro,Brasil. Dimana diperlukan wawasan dan kebijakan yang tepat dalam bidang pembangunan yang menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan hidup, atau pembangunan yang berwawasan lingkungan
d.      Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
Tambahan :
a.       Pengembangan arus komunikasi yang semakin padat dan cepat
b.      Peningkatan layanan profesional
Kecenderungan globalisasi tersebut merupakan suatu gejala yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, banyak gagasan dalam menghadapi globalisasi yang menekankan perlunya berpikir dan berwawasan global namun harus tetap menyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata disekitarnya. Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan.
Santoso S. Hamijoyo (1990) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut, yakni:
a.       Pendidikan untuk pengembangan IPTEK ,dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital, seperti manufacturing pertanian, sebagai modal utama untuk menghadapi globalisasi.
b.      Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrument operasional untuk berkiprah dalam globalisasi.
c.       Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnnya system pendukung kehidupan manusia.
d.      Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama dan teologi demi ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
e.       Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan, termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan non formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu, relevansi, dan efeisiensi sumber daya manusia secara keseluruhan.
Khusus untuk pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan berkembangnya pola pemecahan masalah secara multidisiplin. Oleh karena itu, diperlukan suatu program pendidikan yang kuat dalam dasar keahlian yang akan memperluas wawasan keilmuan dan membuka peluang kerjasama dengan bidang keahlian lainnya.
Bidang pendidikan yang termasuk kategori sektor jasa, tentu tidak luput dari serbuan arus globalisasi. Ada dua konsekuensi dan kecenderungan yang harus diantisipasi oleh bangsa kita terhadap globalisasi dalam bidang pendidikan, yaitu :
1.      Kecenderungan masyarakat kita untuk memilih menyekolahkan anak-anak mereka bersekolah di luar negeri. Mereka memandang bahwa kualitas sekolah di luar negeri lebih baik dari pada sekolah di dalam negeri.
2.      Bermunculannya sekolah-sekolah berlabel lembaga-lembaga luar negeri atau lembaga-lembaga pendidikan kita yang menjalin kerja sama dengan mitranya dari luar negeri, tak bisa dilepaskan pula dari kepentingan untuk memperluas pasar lembaga pendidikan asing di Indonesia. Fenomena ini dapat dimaknai sebagai ketidak percayaan lembaga-lembaga pendidikan  kita untuk menyediakan pendidikan berkualitas. Padahal, lembaga pendidikan memiliki posisi strategis untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan kompetitif, yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.      Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi Terhadap Masa Depan
Seperti yang kita ketahui masyarakat Indonesia sekarang ini sedang beralih dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Oleh karena itu mengembangkan sumberdaya manusia, utamanya melalui pendidikan sebagai pilar utama akan sangat penting.
Adapun tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan tersebut.
Beberapa diantaranya seperti:
a.       Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, budaya, dan lingkungan.
b.      Kreativitas di dalam menemukan alternatif  pemecahannya.
c.       Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
Maka dari itu, upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada:
1.      Perubahan nilai dan sikap
Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti agama, hukum, adat istiadat, moral, dan sebagainya, baik yang tertulis maupun yang tidakn tertulis. Bagi bangsa Indonesia dengan masyarakat yang majemuk terjadi variasi nilai dan tata kelakuan.
2.      Pengembangan kebudayaan
Dalam arti luas, perkembangan kebudayaan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan saran kehidupan manusia. Seperti telah dikemukakan, kebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari sistem religi, kemasyarakatan, pengahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sampai dengan system teknologi dan peralatan. Unsur-unsur terakhir tersebutlah yang paling mudah berubah dibandingkan dengan unsur lainnya. Akan tetapi, perubahan masyarakat Indonesia dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi telah menyebabkan keseluruhan unsur-unsur tersebut akan mengalami pengaruh yang kuat.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan masa depan. Generasi baru yang dihasilkan pendidikan tersebut yaitu manusia yang melek teknologi dan melek pikir, namun tidak melupakan kebudayaan yang ada.


3.      Pengembangan sarana pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu berorientasi pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan tantangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar