Istilah
pedagogik merupakan salah satu konsep muasal dalam pendidikan, berasal dari
kata “paedos” yang berarti anak laki-laki, dan “agogos” yang artinya mengantar
atau membimbing. Kedua kata tersebut telah melahirkan beberapa istilah yang
mirip yaitu paedagogos, pedagog, pedagogi, dan pedagogic. Paedogogos merupakan
seorang pelayan atau pembantu pada zaman Yunani Kuno, ia bertugas mengantar dan
menjemput anak majikannya ke sekolah. Selain itu, di rumah paedogogos juga
bertugas membimbing anak majikannya (Syarifudin dan Kurniasih, 2014).
Seiring
berjalannya waktu, istilah paedogogos berubah menjadi pedagog. Pedagog memiliki
arti didik atau pendidik.yang bertugas mengantarkan anak menuju kedewasannya.
Lantas yang dimaksud dengan pedgogi menurut Sumardianta (2014) menyatakan bahwa
pedagogi dalam tradisi Yunani Klasik dinamakan teknopia (produk keutamaan
anak-anak) mencakup beberapa metode latihan menulis, membaca, berhitung, music,
gulat dan keterampilan lain yang membuat anak didik mampu bertahan hidup dalam
lingkungan fisik yang ganas pada masa itu.
Seiring
berjalannya waktu, konsep pedagogic berkembang. Menurut M.J Langeveld (1980)
mengetengahkan dua istilah yaitu pedagogik dan pedagogy. Pedagogic diartikann
sebagai ilmu pendidikan yang lebih menitik beratkan kepada pemikiran,
perenungan terhadap pendidikan. Sedangkan istilah pedagogi adalah berarti
pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik,
kegiatan membiombing anak. Pedagogic merupakan ilmu mendidik teoritis maupun
praktis yang bias memberikan tuntunan secara komprehensif bagaimana cara
mendidik nanak agar dapat mencapai kedewasaannya, mengembangkan segala
potensinya, dan menjadi manusia ideal.
Freire
sendiri dalam beberapa karyamya lebih dominan menggunakan istilah pedagogy
(pendidikan), seperti pada beberapa karya Freire yang membumi yaitu : Pedagogy
O Oppresed (pendidikan kaum tertindas), Pedagogi Hati, Pedagogi Pembebasan, dan
Pedagogi Sebagai Proses. Dalam bebrapa karyanya tersebut Freire mengguanakan
bahasa yang mengajak untuk berdialektika dengan teks untuk mencari maknan
mengenai hakikat pendidikan baik secara teoritis maupun secara praktis.
Pemikiran Freire secara teoritis mencakup beberapa pertanyaan filosofis
mengenai hakikat realitas (ontology), hakikat manusia (antropologi metafisik),
hakikat pengetahuan (epistemology), dan hakikat nilai (aksiology). Sedangkan
pemikiran Freire yang terorentasi pada praktek pendidikan dimulai dari
pemikiran mengenai tujuan pendidikan, isi pendidikan, proses pendidikan, dan
pendekatan pembelajaran. Sehingga perspektif Freire mengenai pendidikan lebih
dimaknai sebagai Pedagogik (ilmu mendidik). Salah satu alasannya adalah konsep
pedagogic lebih membumi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar