Senin, 19 Desember 2016

Hakikat Pedagogik



Istilah pedagogik merupakan salah satu konsep muasal dalam pendidikan, berasal dari kata “paedos” yang berarti anak laki-laki, dan “agogos” yang artinya mengantar atau membimbing. Kedua kata tersebut telah melahirkan beberapa istilah yang mirip yaitu paedagogos, pedagog, pedagogi, dan pedagogic. Paedogogos merupakan seorang pelayan atau pembantu pada zaman Yunani Kuno, ia bertugas mengantar dan menjemput anak majikannya ke sekolah. Selain itu, di rumah paedogogos juga bertugas membimbing anak majikannya (Syarifudin dan Kurniasih, 2014).
Seiring berjalannya waktu, istilah paedogogos berubah menjadi pedagog. Pedagog memiliki arti didik atau pendidik.yang bertugas mengantarkan anak menuju kedewasannya. Lantas yang dimaksud dengan pedgogi menurut Sumardianta (2014) menyatakan bahwa pedagogi dalam tradisi Yunani Klasik dinamakan teknopia (produk keutamaan anak-anak) mencakup beberapa metode latihan menulis, membaca, berhitung, music, gulat dan keterampilan lain yang membuat anak didik mampu bertahan hidup dalam lingkungan fisik yang ganas pada masa itu.
Seiring berjalannya waktu, konsep pedagogic berkembang. Menurut M.J Langeveld (1980) mengetengahkan dua istilah yaitu pedagogik dan pedagogy. Pedagogic diartikann sebagai ilmu pendidikan yang lebih menitik beratkan kepada pemikiran, perenungan terhadap pendidikan. Sedangkan istilah pedagogi adalah berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membiombing anak. Pedagogic merupakan ilmu mendidik teoritis maupun praktis yang bias memberikan tuntunan secara komprehensif bagaimana cara mendidik nanak agar dapat mencapai kedewasaannya, mengembangkan segala potensinya, dan menjadi manusia ideal.
Freire sendiri dalam beberapa karyamya lebih dominan menggunakan istilah pedagogy (pendidikan), seperti pada beberapa karya Freire yang membumi yaitu : Pedagogy O Oppresed (pendidikan kaum tertindas), Pedagogi Hati, Pedagogi Pembebasan, dan Pedagogi Sebagai Proses. Dalam bebrapa karyanya tersebut Freire mengguanakan bahasa yang mengajak untuk berdialektika dengan teks untuk mencari maknan mengenai hakikat pendidikan baik secara teoritis maupun secara praktis. Pemikiran Freire secara teoritis mencakup beberapa pertanyaan filosofis mengenai hakikat realitas (ontology), hakikat manusia (antropologi metafisik), hakikat pengetahuan (epistemology), dan hakikat nilai (aksiology). Sedangkan pemikiran Freire yang terorentasi pada praktek pendidikan dimulai dari pemikiran mengenai tujuan pendidikan, isi pendidikan, proses pendidikan, dan pendekatan pembelajaran. Sehingga perspektif Freire mengenai pendidikan lebih dimaknai sebagai Pedagogik (ilmu mendidik). Salah satu alasannya adalah konsep pedagogic lebih membumi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar