-
Landasan
filosofis
Filosofis berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri atas suku kata philein/philos yang artinya cinta dan sophos/Sophia
yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran. Secara maknawi filsafat
dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba memahami hakikat segala sesuatu
untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Landasan filosofis pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak
dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan berarti berkenaan dengan tujuan
filosofis suatu praktik pendidikan sebagai sebuah ilmu. Oleh karena itu, kajian
yang dapat dilakukan untuk memahami landasan filosofis pendidikan adalah
dengaan menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang meliputi tiga bidang yatu ontologi,
epistimologi, dan aksiologi.
Menurut Tirtarahardja dan Lasulo (2005),
landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan tentang
sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik
dijalankan.
-
Landasan
sosiologis
Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa,
karena pergeseran pandangan tentang masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu otonom
dapat lahir karena terlepas dari pengaruh filsafat. Nama sosiologi untuk
pertama kali digunakan oleh August Comte (1798-1857). Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur
sosialnya. Sosiologi mempunyai ciri-ciri yaitu : empiris, teoritis, komulatif, nonetis. Sosiologi pendidikan
merupakan analisis ilmiah tentang proses social dan pola-pola interaksi sosial
didalam system pendidikan. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut
paham integralistik, yaitu masing-masing anggota masyarakat saling berhubungan
erat satu sama lain, secara organis merupakan masyarakat, yang bersumber pada norma kehidupan masyarakat
: kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat;
kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat; Negara melindungi
warga negaranya; selaras-serasi-seimbang antara hak dan kewajiban. Oleh karena
itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia orang
perorangan melainkan juga kualitas struktur masyarakat.
-
Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan atau dikembangkan dengan
jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baik secara formal maupun informal. Kebudayaan sebagai
gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait
dengan pendidikan, dan dalam belajar arti luas dapat berwujud:
· Ideal
seperti ide, gagasan, nilai dan sebagainya
· Kegiatan
yang berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
· Fisik
yakni benda hasil karya manusia
Seperti
yang di kemukakakan sisdiknas, yaitu pendidikan yang berakar pada kebudayaan
bangsa indonesia, dimana kehidupan masyarakat indonesia yang majemuk dan
akan kaya kebudayaannya dan keberadaan semua itu semakin kukuh. Oleh
karena itu, kebudayaan nasional haruslah dipandang dalam latar perkembangan
yang dinamis, seiring dengan semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia sesuai dengan asas Bhinneka Tunggal Ika.
-
Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang
penting dalam bidang pendidikan. Pada umumnya landasan psikologis dari
pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang
proses perkembangan dan proses belajar. Psikologi menyediakan sejumlah
informasi/kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta
gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi.
Seperti di kemukakan teori A.maslow kategori
kebutuhan menjadi enam kategori meliputi:
· Kebutuhan
fisiologis: kebutuhan memmpertahankan hidup (makan, tidur, istrahat dan
sebagainya)
· Kebutuhan
rasa aman: kebutuhan terus nenerus merasa aman dan bebasdari ketakutan
· Kebutuhan
akan cinta dan pengakuan:kebutuhan rasa kasih sayang dalam kelompok
· Kebutuhan
akan alkuturasi diri: kebutuhan akan potensi potensi yang di miliki
· Kebutuhan
untuk mengetahui dan di pahami:kebutuhan akan berkaitan dengan penguasaan iptek.
-
Landasan Ilmiah dan Teknologis
Pengetahuan (knowledge) adalah
segala sesuatu yang diperoleh melalui berbagai cara pengindraan terhadap fakta,
penalaran (rasio), intuisi, dan wahyu. Sedangkan IPTEK merupakan salah satu
hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah
dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Bukti historis menunjukkan bahwa
usaha mula bidang keilmuan yang tercatat adalah oleh bangsa Mesir purba, dimana
banjir tahunan sungai Nil menyebabkan berkembangnya system almanac, geometri
dan kegiatan survey.
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung
memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang
teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian
yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya
berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar
IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan
fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar