Pedagogi
menurut Banks dan Banks secara eksplisit dinyatakan bahwa pedagogi terbentuk
oleh strategi-strategi pengajaran dan lingkungan ruang kelas. Bukan hanya
strategi pengajaran, lingkungan ruang kelas pun harus seiring dengan pedagogi
kesetaraan. Banks dan Banks (1995) mendefinisikan pedagogi kesetaraan (equity
pedagogy) sebagai strategi-strategi pengajaran dan lingkungan ruang kelas yang
membantu para pebelajar dengan beragam ras, etnis, dan kelompok budaya menguasai
pengetahuan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk berfungsi secara
efektif dalam masyarakat yang adil, manusiawi, dan demokratis; dan membantu
menciptakan dan memelihara masyarakat yang demikian ini.
Mengenai
strategi pengajarannya, Banks dan Banks (1995) menghendaki para pebelajar
dilibatkan aktif dalam sebuah proses kontruksi dan produksi pengetahuan.
Pedagogi yang diharapkan mereka, mengubah perhubungan kekuasaan guru-siswa yang
tradisional. Yang sangat penting adanya pedagodi yang demikian ini
mengasumsikan perhubungan integral antara pengetahuan dan tindakan reflektif.
Pedagogi yang demikian ini menciptakan sebuah lingkungan para pebelajar dapat
memperoleh, menginterogasi, dan memprodukso pengetahuan dan memvisikan
kemungkinan-kemungkinan baru kegunaan pengetahuan tersebut untuk perubahan
social.
Mengenai
lingkungan pendidikan, Banks dan Banks (1995) menyatakan bahwa implementasi
strategi-strategi seperti ccoperative learning dan pengajaran yang relevan
secara kultural dalam konteks asumsi-asumsi dan struktur-struktur yang ada
tidak akan menghasilkan pedagogi kesetaraan.sebaliknya, asumsi-asumsi tentang
pengajaran, siswa, pembelajaran dan karakteristik masyarakat harus
diinterograsi dan direkontruksi. Pedagogi kesetaraan juga mempersyaratkan
pelucutan struktu-struktur sekolah yang berlaku yang menumbuhkan ketidakadilan.
Pedagogi yang demikian ini tidak dapat terjadi dalam konteks politik yang
ditanami oleh ketidaksetaraan dengan berbagai bentuknya.
Pedagogi
kesetaraan Banks dan Banks bertujuan individu menguasai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk berfungsi secara efektif dalam
masuarakat yang adil, manusiawi dan demokratis; dan membantu menciptakan dan
memelihara masyarakat yang demikian ini. Rumusan tujuan ini terdapat 3
komponen, yaitu :
1. Tujuan
yang harus dicapai individu, yaitu individu yang dapat mengfungsikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu dalam masyarakat tertentu. Bukan
hanya itu, tetapi juga individu yang membantu dan menciptakan masyarakat
tertentu
2. Pengetahuan,
sikap dan keterampilan tertentu, yaitu yang pembelajarannya tidak hanya
membaca, menulis, dan berhitung dalam ajaran yang dominan tanpa belajar juga mempertanyakan
asumsi-asumsi, paradigm-paradigma, dan karakteristik-karakteristik
hegemoniknya. Ini adalah tipe isi pendidikan yang tidak konvensional, karena
adanya tuntutan mempertanyakan asumsi-asumsi, paradigm-paradigma, dan
karakteristik-karakteristik hegemonic suatu budaya atau masyarakat.
3. Cita-cita
social tertentu, yaitu masyarakata yang adil, manusiawi dan demokratis.
Individu dididik agar berfungsi dan kontributif dalam masyarakat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar